Dengan banyaknya hal2 yang selalu kelipatan 19 aku makin percaya.Soale di Kitab yang lain gak ada dan gak mungkin bisa.Probabilitynya untuk dapat menulis seperti ini hanya ada satu dalam satu septilion.Nah Monica pasti belum tahu bilangan opo septilion itu ha ha ha.
Like the Quran itself, the Quran's mathematical Miracle ranges from the very simple ,to the very complex. The simple facts are those observations that can be
ascertained without using any tools. The complex facts require the assistance of a
calculator or a computer. The following facts do not require any tools to be verified,
but please remember they all refer to the original Arabic text:
1- The first verse 1:1 known as "Basmalla" consists of 19 letters.
2- This verse was revealed to Muhammed after 74:30, which states"Over it is 19". not a coincidence.
3- The Quran consists of 114 suras, which is 19X6.
4- The total number of verses in the Quran is 6346, or 19X334 (6234 numbered
verses and 112 unnumbered verses (Basmalla). 6234+112=6346. notice also that 6+3+4+6= 19
5-The Basmalla occurs in the Quran 114 times, despite its conspicuous absence
from Sura 9 (it occurs twice in Sura 27) and 114 = 19 X 6
6- From the missing Basmalla of Sura 9 to the extra Basmalla of Sura 27, there are precisely 19 Suras.
7- It follows that the total of the sura numbers from 9 to 27 9+10+11+12..... . +26+27) is 342, or 19X 18
8- This total (342) also equals the number of words between the two Basmallas of
sura 27. and 342 = 19X18
9- The famous first revelation (96:1-5) consists of 19 words.
10- This 19-worded first revelation consists of 76 letters, & 76=19X4
11- Sura 96, first in the chronological sequence, consists of 19 verses.
12- This first Chronological sura is placed atop the last 19 suras.
13-Sura 96 consists of 304 Arabic letters and 304 = 19X16
14-The last revelation (Sura 110) consists of 19 words.
15-14 different Arabic letters, form 14 different sets of "Quranic Initials" (Such as
A.L.M., of 2:1) and prefix 29 suras.These numbers add up to 14+14+29=57 19 X 3
16- The total of the 29 sura numbers where the Quranic initials occur is 2+3+7....+50+68=822, and 822 +14 (14 sets of initials)=836 =19X44
17- Between the first intialed Sura (Sura 2) and the last intialed Sura (Sura 68)
there are 38 un-initialed suras , 38=19X2
18-Between the first and last initialed sura there are 19 sets of alternating "initialed" and "uninitialed" Suras,
19-The Quran mention 30 different whole numbers throughout,
1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,19,20,30,40,50,60,70,80,99,100,200,300,1000,2000,
3000,5000,50,000, & 100,000. The sum of these numbers is 162146 = 19X8534 The following 2 facts may need some help with a calculator.
20- The word God (ALLAH) occurs throughout the Quran in its 114 Suras
2698 times and 2698= 19X142.
21-The number of verses where the word God occurs add up to 118123
also a multiple of 19, = 19X6217
22-The Quran's dominant message is that there is only "ONE GOD"
The word 'One", in Arabic "Wahid" in reference to God occurs 19 times
throughout the Quran.
23-The word "Wahid" itself, (one) has a numerical value of 19.
W=6, A=1, H=8, D= 4. These are a well known values.
24- The first Pillar of Islam is stated in 3:18 as "La Elaaha Ella Hoo".(There is no
other God besides Him). This most important expression occurs in 19 suras.
25.Bentuk huruf Hijaiyah yang diberikan otoritas dalam penulisan Quran sudah saya hitung ada 19 macam bentuk,bahkan salat 17 rakaat perhari itupun sarat dengan bilangan berfaktor 19. Al Walid ibn Al Mughirah pernah berkata: Al Quran itu tidak lain hanya perkataan manusia. Ucapan Al Mughirah itu terpateri dalam Al Quran:
-- AN HDZA ALA QWL ALBSYR (S. ALMDTSR, 74:25), dibaca: in ha-dza- illa- qaulul basyari (s. almuddatstsir), artinya: Ini tidak lain hanya perkataan manusia.
Maka kepada Al Mughirah yang dahulu, dan semacam Al Mughirah dewasa ini serta yang akan datang, yang bervisi Al Quran itu "man made", Allah memberikan "sengatan", seperti sengatan neraka Saqar, dalam FirmanNya:
-- LWAht LLBSYR (S. ALMDTSR, 74:29), dibaca: lawwa-hatul lilbasyar, artinya: sengatan bagi manusia.
Berupa apa itu sengatan? Yaitu bilangan interlocknya Al Mushhaf Al Rasm Al 'Utsmaniy (Teks Al Quran Ejaan 'Utsmani), seperti FirmanNya:
-- 'ALYHA TS'At 'ASYR (S. ALMDTSR, 74:30), dibaca: 'alaiha- tis'ata 'asyara, artinya: Padanya 19.
Ayat (74:30), adalah satu-satunya ayat dalam Al Quran yang menyebutkan bilangan tanpa substansi. Sehingga jumlah 19 bisa mengenai apa saja dalam Al Quran, pokoknya yang bergender perempuan, sebab HA adalah dhamir ghaybah (kata ganti ketiga gender perempuan tunggal). Jadi bisa investigasi dilakukan pada Surah(*), atau pada Ayat(*) berupa jumlah = kalimat(**) atau berupa kalimah = kata(***) di dalam Al Quran.
Secara singkat kita mulai dengan Surah. Ambillah misalnya Surah yang di dalamnya termaktub SK pengangkatan Muhammad menjadi Nabi dan RasuluLlah, yaitu Surah Al'Alaq. Surah ini terletak pada posisi ke-19 dari belakang, dan terdiri dari 19 ayat, serta huruf sebanyak 285 = 19 x 15. Selanjutnya Ayat berupa kalimat. Ambillah misalnya Ayat (1:1), yaitu Basmalah (transliterasi huruf demi huruf): BSM ALLH ALRhMN ALRhYM, ada 3+4+6+6 = 19 huruf.
Selanjutnya akan kita ambil substansi Ayat yang berupa kata. Kita pilih kata Shalat, dan pilihan kata ini menjadi fokus dalam Seri 652 ini. Yaitu Shalat, Rukun Islam yang kedua, khusus di terima RasuluLlah SAW pada waktu Mi'raj, yaitu tidak sama dengan ke-empat Rukun Islam yang lain yang diterima beliau di bumi ini.
Shalat wajib 5 waktu terdiri atas 17 Raka'at dalam sehari semalam.
1. Shubuh 2 raka'at
2. Zhuhr 4
3. 'Ashar 4
4. Maghrib 3
5. 'Isya 4
--- +
17 raka'at
Kita susun jumlah raka'at tersebut: 24434, ini habis dibagi 19, yaitu 24434 = 19 x 1286. Coba perhatikan hasil bagi 1286 itu, jumlahnya = 1+2+8+6 = 17. Dengan bilangan pembagi 19, maka bilangan yang dibagi dengan bilangan hasil bagi sama-sama jumlahnya 17. Tidak cuma-cuma Nabi Muhammad SAW menerima Rukun Islam kedua ini pada waktu Mi'raj. Bagi Taufik Adnan Amal dosen IAIN Alauddin Makassar, itu bukan mitos, melainkan data numrik, murni matematis, eksak, tidak seperti hermeneutika, itu pistol mainan anak-anak, yang pakai pendekatan historis yang tidak eksak.
Kita lanjutkan; letakkan no.urut shalat di depan setiap raka'at, maka menjadilah: 21 42 43 34 45, dirapatkan menjadi 2142433445, masya-Allah ini lagi-lagi bukan mitos, ini data numerik yang eksak, sebab 2142433445 = 19 x 112759655.
Selanjutnya kita susun jumlah raka'at setiap hari 17 17 17 17 17 17 15 , enam hari masing-masing 17 raka'at, kecuali hari Jum'at 15 raka'at. Kita rapatkan, menjadilah 17171717171715. Lagi-lagi ini bukan mitos tetapi data numerik, masya-Allah 17171717171715 = 19 x 903774587985.
Masih belum selesai, kita lanjutkan. Sisipkan no.urut 1 s/d 7 pada masing-masing jumlah raka'at, menjadilah: 1-17 2-17 3-17 4-17 5-17 6-17 7-15 lalu mari dirapatkan 117217317417517617715, masya-Allah ini habis dibagi 19, harus pakai kalkulator 21 digit, hasilnya? Ini dia: 6193332495658821985.
Belumlah berakhir; analog dengan di atas, namun yang 15 raka'at ditaruh paling depan, menjadi 115217317417517617717, kita pakai kalkulator 21 digit, hasilnya = 19 x 6064069337764085143.
Ini yang terakhir, yang 17 diganti dengan 24434 untuk hari-hari biasa dan untuk hari Jumlat 15 diganti dengan 22434 (4 diganti 2, karena pada hari Ju'mat Zhuhur diganti shalat Jum'at 2 raka'at), maka menjadilah:
1 24434 2 24434 3 24434 4 24434 5 24434 6 24434 7 22434, dirapatkan menjadi:
124434224434324434424434524434624434722434. Ini mesti pakai kalkulator 42 digit yang sangat khusus, hasilnya = 19 x 6549169707069707074970238128138128143286
Tidak percaya? Boleh ditest dengan cara perkalian tradisional, pakai kertas dengan pinsil, seperti berikut:
6549169707069707074970238128138128143286
19
----------------------------------------- x
58942527363627363674732143153243153289574
6549169707069707074970238128138128143286
------------------------------------------ +
124434224434324434424434524434624434722434
(*) Kalau berdiri sendiri atau di akhir kalimat, dibaca Surah dan Ayah, kalau pada permulaan atau pertengahan kalimat dibaca
(**) Jumlah dalam bahasa asalnya berarti susunan kata, yaitu kalimat, setelah diadopsi menjadi kosa kata dalam bahasa Indonesia jumlah bergeser artinya menjadi hasil pertambahan.
(***)Kalimah dalam bahasa asalnya berarti kata, setelah diadopsi menjadi kosa kata dalam bahasa Indonesia yaitu kalimat, lalu bergeser artinya menjadi susunan kata.
Tawangalunse
Sumber : http://www.opensubscriber.com/message/zamanku@yahoogroups.com/4321169.html