ShareFB

"Selamat Datang...di syahrum27.blogspot.com...Selamat Datang...di syahrum27.blogspot.com...Selamat Datang...di syahrum27.blogspot.com...Selamat Datang...di syahrum27.blogspot.com...Selamat Datang...di syahrum27.blogspot.com...Selamat Datang...di syahrum27.blogspot.com...Selamat Datang...di syahrum27.blogspot.com...Selamat Datang...di syahrum27.blogspot.com...Selamat Datang...di syahrum27.blogspot.com...elamat Datang...di syahrum27.blogspot.com..."

Sabtu, 12 Desember 2009

Sistem Kebudayaan dalam Komunikasi antarbudaya


1. Masyarakat, Komunikasi dan kebudayaan

Masyarakat (sebagai terjemahan istilah society) adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut.

Menurut Selo Sumardjan masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan

Kata "masyarakat" sendiri berakar dari kata dalam bahasa Arab, musyarak. Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen (saling tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur.

Menurut Syaikh Taqyuddin An-Nabhani, sekelompok manusia dapat dikatakan sebagai sebuah masyarakat apabila memiliki pemikiran, perasaan, serta sistem/aturan yang sama. Dengan kesamaan-kesamaan tersebut, manusia kemudian berinteraksi sesama mereka berdasarkan kemaslahatan.

Menurut Onong Cahyana Effendi Komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu, mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik secara lisan (langsung) ataupun tidak langsung (melalui media).

Untuk menylidiki hubungan antara komunikasi, masyarakat dan kebudayaan (The relationship between communication, society and cultural). John Dewy menjelaskan, suatu konseptual yang berumur lebih satu abad (1916). Mnurut Jonh Dewy : “masyarakat tidak hanya berada (eksis) dan berkelanjutan (continues) oleh karena tranmisi dan komunikasi diantara angota-anggotanya tetapi lebih dari itu masyarakat lebih menjadi ada karena masyarakat ada didalam tranmisi dan komunikasi itu (masyarakat yang menghidupkan tranmisi dan komunikasi)”

Ingatlah bahwa manusia hidup dalam sebua komunitas yang mempunyai kebajikan tentang sesuatu yang mereka miliki bersama, dan komunikasi merupakan salah satu cara atau jalan yang mana mereka membentuk kebesamaan tersebut. Di antaranya tujuan bersama, kepercayaan, aspirasi, pengetahuan. Jelaslah bahwa komunikasi menjadi sangat penting dalam membentuk sebuah kebersamaan masyarakat, karena seperti yang diungkapkan Robert E. Park (1928), komunikasi menciptakan, atau membuat segala kebimbangan menjadi lebih pasti.

Bahwa pengertian bersama diantara individu-individu sebagai anggota kelompok sosial akan mudah dihasilkan, baik unit sosial maupun unit cultural dalam masyarkat. Cultural atau kebudayaan dalam hal ini adat istiadat-menjadi harapan atau menjadi factor perekat bersama. Bagaimanapun juga kehidupan bersama suatu kelompok dalam masyarakat menjadi ada dan terus ada karena merka memiliki sejarah dan tradisi yang panjang yang diturunkan daru satu generasi ke generasi lain.

Dapat disimpulkan bahwa suatu masyarakat akan eksis karena anggotanya telah belajar berkomunikasi dengan orang lain. Masyarakat menghasilkan, memilih dan menjadi saluran untuk, dari dan dengan anggotanya dalam memperoleh barang dan jasa.

Demikian pula kebudayaan mengajarkan masyarakat untuk menghasilkan, memilih dan menjadi saluran inforamasi. Jadi sebenarnya tidak ada komunitas tanpa kebudayaan atau tanpa masyarakat, juga tidak ada masyarakat tanpa pembagian kerja atau masyarakat dan kebudayaan tanpa komunikasi.

Syarat meletakan komunikasi kedalam kebudayaan sebuah sistem adalah:

-kebudayaan itu harus mempunyai objek. Ebuah objek kebudayaan didalam memiliki bagian-bagian dan unsur. Objek kebudayaan bisa berbentuk fisik dan abstrak atau kedua-duanya, tergantung dari sifat sistem itu sendiri.

-keduadayaan itu terdiri dari atribut dan kwalitas.

-kebudayaan itu harus memiliki relasi internal diantara objek-objek. Karakteristk ini merupakan suatu yang penting untuk mendifinisikan kebudayaan sebagai sistem.

-kebudayaan juga memiliki lingkungan, dia tidak eksis dalam sebua ruang vacuum tetapi dipengaruhi oleh lingkungan sekeliling.

Ini menjelaskan bahwa setiap individu ada didalam masyarakat dan setiap masyarakat memiliki kebudayaan. Kehidupan dan dinamika sebuah masyarakat serta kebudayaan ditentukan oleh komunikasi antara anggota masyarakat dan anggota budaya.

Didalam kebudayaan itu sendiri terdapat sistem-sistem yang bervariasi diantaranya: sistem ekonomi, sistem keluarga, sistem politik, control sosial, manajemen/pengolahan kesehatan, pendidikan dan sistem religi (agama).

Hubungan antara sistem kebudayaan dengan situasi komunikasi antarbudaya




2. SISTEM-SISTEM KEBUDAYAAN

Kebudayaan didefinisikan sebagai keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang digunakannya untuk memahami dan menginterprestasikan lingkungan dan pengalamanya, serta menjadi landasan bagi tingkah-lakunya. Dengan demikian, kebudayaan merupakan serangkaian aturan-aturan, petunjuk-petunjuk, rencana-rencana, dan strategi-strategi yang terdiri atas serangkaian model-model kognitif yang dipunyai oleh manusia, dan digunakannya secara selektif dalam menghadapi lingkungannya sebagaimana terwujud dalam tingkah-laku dan tindakan-tindakannya.

2.1 SISTEM EKONOMI

Sistem ekonomi dalam setiap kebudayaan merupakan aktifitas yang mengkombinasikan pengolahan sumber daya alam, tenga kerja, teknologi, produksi dan distribusi barang/jasa atau struktur pelayanan yang dilakukan secara berulang dan teratur.

Menurut Taylor (1988), istilah sistem ekonomi-dalam kajian antropologi-sering digunakan dalam konteks sus sistem teknologi.

Baik Jhonson (1986) maupun Kottak (1991) mengemukakan bahwa paling tidak ada tiga bentuk pertukaran barang dan jasa, yakni:

-pertukaran timbal balik yaitu bentukpertukaran barang dan jasa tertentu dikalangan tertentu sesuai dengan kebutuhan, artinya pertukaran itu tidak didahului perjanjian,ikatan atau sanksi. Pertukaran seperti ini terjadi pada suku bangsa Kung di Bostwana Afrika.

Setiap pagi mereka berburu sekitar 20 orang dan mengumpulkan makanan, lalu mereka akn kembali pada petang hari,kemudian seluruh hasil pencarian mereka dibagi diantara mereka dengan kebutuhan masing-masing. Uniknya bukan hanya anggota keluarga yang mendapatkan pembagian itu. Termasuk tamu yang datang ke daerah mereka.

-pertukaran kembali secara adil yaitu pola ini dilakukan berdasarkan perjanjian perdagangan secara tertutup. Contohnya adalah perjanjian dimana orang yang tinggal di gunung menghasilkan padi dan jagung sedangkan di pantai menghasilkan ikan.

-pola pertukaran atas asas pasar adalah sbuah pola pertukaran ekonomi melalui pnerapan hubungan antara produsen dan konsumen melalui permintaan dan penawaran. Yang dipraktekkan oleh masyarakat modern, pertukaran ini sangat tergantung pada niali tukar (uang), karena uang dapat memberikan nilai uang dan jasa.

2.2 SISTEM KELUARGA

Kebudayaan juga menghasilkan nilai-nilai-nilai dasar tentang kebenaran dan keadilan, kebaikan dan kejahatan, adat istidat dan ritual kehidupan yang sejak awal disosialisasikan dalam keluarga.

Sosialisasi dilakukan dalam keluarga karena sejak awal dibentuk oleh lembaga perkawinan karena pria dan wanita mensosialisasikan hubungan seksual yang direstui oleh tatanan budaya tertentu.

Prilaku komunikasi dalam komunikasi antar budaya terbentuk atau dipengaruhi oleh sisitem keluarga, struktur keluarga, sistem perkawinan, adat perkawinan, yang membedakan kedudukan ayah dan ibu dan juga peranan anak laki-laki dan anak perempuan.

Dalam kaitan dengan komunikasi antarbudaya ditemukan bahwa prilaku komunikasi antarpribadi maupun kelompok ditentukan oleh sistem keluarga.

2.3 SISTEM POLITIK

Pendekatan kebudayaan atas politik dari segi antropologi selalu berhadapan dengan tema-tema tentang kekuasaan, wewenang, dan sistem hukum dalam aneka ragam budaya.

Oleh karena setiap masyarakat mempunyai aturan untuk mengatur pemerintahan atau struktur sosial pada tingkat formal maupun tidak formal.

Demikian pula pada sistem politik dalam setiap kebudayaan berkaitan erat dengan stratifikasi sosial dan sistem sosial kemasyarakatan yang menggolongkan status dan peranan setiap individu berdasarkan asaz atau pertimbangan, kekuasaaan, kehormatan dan kejayaan/kesejahtraan.

Apabila sistem politik dan kemasyarakatan mempresentasikan prilaku politik maka proses komunikasi politik sangat tergantung pada pendapat para pemimpin masayarakat yang mempunyai wewenang tertentu.

Kerapakali kekuasaan itu meliputi pula wewenang untuk mengatakan sesuatu, menguasai media dan mengkontrol lalu lintas informasi dalam suatu kelompok budaya tertentu.

2.4 SISTEM KONTROL SOSIAL

Yang dimaksud konrol sosial adalah proses yang direncanakan atau tidak direncanakan yang bertujuan untuk mngajak, mendidik atau bahkan memaksa warga agar mematuhi norma dan nilai. Praktek control sosial ada pula yang disebut melembaga dan ada yang bersifat informal yakni pengendalian dengan menggunakan yang belum melembaga.

Horton dan Hunt (1993) mngemukakan bahwa control sosial dalam masyarakat dapat dilakukan melalui: (1). Sosialisasi; (2). Tekanan sosisal: (3). Kekuatan sosial dan (4). Factor situasi terhadap individu.

Peranan control sosial adalah untuk mengawasi diri sendiri agar dalam berkomunikasi teteap memperhatikan nilai-nilai yang telah disepakati bersama agar bertindak sesuai dengan budaya tertentu.

2.5 SISTEM MANAJEMEN KESEHATAN

Manajemen kesehatan dapat dikaitkan dengan konsep antropologi kesehatan. Bidang yang satu ini berusaha mengumpulkan ahli dibidang antropologi fisik terhadap topic-topik tentang evolusi, adaptasi, anatomi, tipe-tipe ras, genetika dll. Juga memperhatikan etnologi tradisional terhadap pengobatan primitive, termasuk ilmu sihir dan magis.

Sebagai contoh dalam antropologi fisik dipelajari apakah ada hubungan antara tubuh dan penyakit tertentu, misalnya orang-orang yang tubuhnya kurus mengandung mengandung sel sakit (sickle cell) yang dapat membawa penyakit kuning (hepatitis). Perbagai penelitian membenarkan hal itu.

2.6 SISTEM PENDIDIKAN

Pendidikan merupakan proses sosialisasi nilai dan norma serta prilaku dari suatu generasi kepada generasi lain.

Sistem pendidikan tradisional yang berlangsung dikalangan keluarga inti, keluarga luas terutama untuk mewariskan nilai-nilai kebudayaan setempat kepada generasi berikutnya.

2.7 SISTEM AGAMA

Subtansi agama diidentikan dengan seperangkat symbol-smbol kebudayaan dan gagasan yang memusatkan perhatian dan member makna pada kehidupan manusia dan alam yang tidak diketahui.

Durkheim (1912/1965) mengemukakan studi-studi yang berkaitan dengan antropologi dan sosiologi mencatat bahwa semua agama dapat dibbedakan antara hal-hal yang sacral dan profane. Aspek sacral misalnya berkaitan dengan penghayatan bathiniah manusia terhadap objek yang tidak kelihatan, yang memberikan nilai, kekuatan,spirit, motivasi bagi manusia untuk memahami dunia yang nyata.

Yang terpenting dalam komunikasi antarbudaya adalah bagaimana setiap pemeluk agama menghayati dan mengamalkan nilai-nilai agama, sehingga pemeluk agama tersebut memiliki sikap dan prilaku komunikasi sebagai orang yang beragama.

Contoh suatu nilai yang sangat dipatuhi orang-orang yang Beragama hindu adalah sistem kasta yang mempresentasikan hubungan antar manusia dan antara manusia dengan tuhan. Nilai itu sangat dipatuhi sehingga setiap warga yang beragama Hindu dapat menjalin dan menghormati keunikan berdasarkan kasta atau strata yang diyakininya.

Disini terlihat bahwa nilai-nilai agama dapat mempengaruhi presepsi, sikap dan prilaku komunikasi antar-agama dan antar-budaya dan bahkan antar-ras sesuai dengan sifat universalitas dari agama itu sendiri.

Daftar Putaka

Dr. Alo Liliweri, M.S. Dasar-Dasar Komunikasi Antrabudaya, Pustaka Pelajar, 2004

http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_definisi_komunikasi#Onong_Cahyana_Effendi

http://prasetijo.wordpress.com/2008/09/11/definisi-kebudayaan-menurut-parsudi-suparlan-alm/

http://organisasi.org/pengertian-masyarakat-unsur-dan-kriteria-masyarakat-dalam-kehidupan-sosial-antar-manusia



Selengkapnya...